Tak
pernah tahu pasti sebab keberadaanmu disini.
semenjak
rindu adalah hal yang biasa bagiku
lalu
kau datang mengubahnya menjadi candu.
aku
bercerita pada senja yang tak pernah bermaksud meningggalkan
petang, karena ia tahu besok atau lusa masih akan tetap datang.
Kau
berat melangkah ke depan
karena
kau tahu jalan itu tak persis layaknya yang kau inginkan.
betatapun
kau ingin menoleh kebelakang namun tetap saja, masih ambigu dan lugu.
Cantikmu
tak sekedar hanya untuk
meluapkan
hiruk pikuk diam tercengang,
tapi
juga pada letak sudut pandang
yang
masih saja sama dengan yang kau dustakan.
aku
tak tahu harus memposisikan diri sejauh ini.
jiwaku
seolah tersesat, pikiran tak kasat,
dan
hati tak menerima hasrat,
ia
bimbang membuka peluang,
ia
ragu mengatakan titik yang berbeda
seperti
percikan api yang dipaksakan menyala.
Aku
ingin kau mengerti dalam mencari risalah dan arti.
Sel
yang mengaliri otakmu begitu sayu
yang
hanya ingin memvonis sesuatu
tanpa
lebih jauh mencerca pada neraca.
kau
begitu lugu mencari cara terbaik,
bahkan
tak tanggung-tanggung,
ke
khawatiranmu sungguh tak tertaklukkan.
Aku
sungguh tersesat, kau membuat langkahku melambat.
telaahmu
bukannya menemukan sesuatu yang kusebut solusi
tapi
bahkan anggukanmu menunjukkan harapan itu begitu tak bisa terlenyapkan.
Ingin
Pergi dari semua yang membosankan ini.
pergi
dari hal konyol yang kenyataannya hanya konyol.
bukan
sebuah keindahan jika tidak pergi dari ini.
Tapi
jangan sekali-kali kau berkata busuk pada pikiranku.
ini
adalah bentuk yang paling sempurna yang ku punya.
jika
kau berkenan,
maka
izinkan cabuti akar yang tajam tak berguna itu.
0 komentar:
Post a Comment