Aku
menatapmu begitu dalam bukan karena
aku
melihatmu dengan pejam,
aku
merasakan sindiran halus disana,
dan seolah berkata
dan seolah berkata
"Mengapa
aku memikirkanmu"
seraya
menatapku dengan kelam dihujat habis-habisan.
aku sungguh
tak paham dengan sentuhan kenangan pahit yang kau utarakan.
aku tak
ingin terjebak diantara cinta
yang
membuatmu menolak hadir dengan ucapan bijak
Kau tak tahu arah tujuan sampai akhinya tersesat denganku
yang tanpa
sengaja kau pertaruhkan
segala
cara, agar tahu betapa rindu sungguh menyiksa dengan gurauan pahit yang
tak berimbang.
aku tak
tahu harus membawamu kemana.
wahai hati yang
tak tahu arah mata dan muara rindu,
yang sebenarnya
seolah tak ada habisnya aku melihat ada yang lain menetap disana.
kau lucu membuat langkah.
seolah ada cara
lain yang telah kau telaah dengan senyuman
pahit yang
palsu.
kau seperti
pura-pura menyelam bersamaku hingga basahmu hanyalah ambigu yang ku anggap
keliru.
kau sepertinya sulit menatap awan
bersamaku,
aku tak bisa
menjamin ini akan terus bertahan.
*Dhksajak.
0 komentar:
Post a Comment