Sesak itu ketika yang kau rindukan tak kunjung mengerti bahwa
kau tak punya batas dalam merindui. Berlebihan?, tidak.
Ini tentang rasa yang memang anugrah yang ada, memberikan arti dan semangat hidup, jika rindu selalu ada.
"Raihan Song"
Rindu akan kedamaian
"rindu akan ketenangan,
Rindukan kesejahteraan
Dan juga kebahagiaan."
Teringat jelas bagaimana lirik ini memgusik ruang tengah didadaku, dagingnya berdetak ingin mengatakan dalam gebu "aku rindu".
Namun kau sangat ambigu menelaah sesuatu kau seperti melarangku untuk merindu, entah apakah aku berada dijalan yang salah atau benar kau pun engga memberikan keterangan. kau sepertinya tidak begitu mahir dalam berkompromi terhadap sesuatu yang luas secara penegertian dan singkat secara pas-pasan. aku tidak ingin disebut sebagai sesuatu yang terus menyalahkanmu, hanya kaulah yang mampu membatasi dirimu untuk masuk kedalam ranah yang menurutku seharusnya kau tidak perlu untuk terlalu ekstrim mengartikan sesuatu yang kusebut sebagai rindu.
tidakkah kau merasa rancu wahai penjelma rindu?
kau telah merusak jalan yang kutanam pelan-pelan.
Seakan menyesali kehadiranmu yang tidak pernah aku bayangkan.
Aku seperti tersesat di ruangan yang hampa tanpa tepi
karena menyeru rindu hanya untuk sekedar basa-basi.
Oh senja, mengapa kau begitu menguap tak berasap,
mengapa kau merayuku untuk masuk dengan cara meneyelinap?
kau sungguh tidak bertanggung jawab,
menyuruhku tidur sendirian diantara rasa penat.
egoismu tak selamanya akan berjalan baik, yakinah ada rindu yang lain akan membawaku pergi jauh dari rasa khawatir ini.
aku pernah sangat patah hati, sampai jantungku tak mengerti untuk berdetak dalam rintik tak beraturan. jiwanya goyah diterjang angin beliung namun kuat menahan beban agar bisa disebut "Aku Beruntung".
0 komentar:
Post a Comment