Kau berlawanan arah yang tak mampu ku sanggah,
kau lari dari hal wajar dan berkembang,
bahkan kau lupa cara menelaah lebih dalam.
kau adalah sayup-sayup cemerlang yang tak pandai terbang
meluapkan energi yang sepantasnya
hanya di kaitkan dengan kesepian.
kau harusnya mampu membaca langit,
mendung bukan berarti selalu tentang hujan,
awan hitam bukan berarti musibah.
kau salah dalam mengambil langkah,
namun vonis risalah kau hafal tanpa celah.
kau seakan bersembunyi dibalik tembok padat namun mencair,
ternyata itu es batu.
kau sungguh sudah keliru mengambil jalan ini.
jiwamu terjebak dalam banyaknya kajian materi,
langkahmu tersipu merunduk benci
pada hal-hal yang biasa tanpa ikut campur kau hakimi.
kau benar-benar salah langkah, kuda berlari kau kira takut,
padahal ia hanya ingin membuatmu kagum tanpa maksud.
aku tak mengerti mengapa kau berpikir begitu gemulai, hingga
pikiranku berjanin menemukan titik temu.
aku mengakui lelah,
kau tak pantas merbut pentas.
Wednesday, January 30, 2019
Popular Posts
-
Denyut demi denyut kunikmati. Merasa luas mata memandang, lega ikrar baru saja lewati tenggorokan. Aku akui, gugup. Seperti ada yang berbis...
-
Patut berbangga jika mempunyai rasa yang selalu menemani dalam senang atau duka. selalu terjaga dalam senja, menaruh harapan pada m...
-
"Tidak pernah tahu menahu bagaimana perasaan itu bisa datang, membayangi langkah awal yang tanpa rencana menyuruh untuk meraba ...
Arsip
Categories
Cinta
kopipahit
MasaLalu
Palsu
puisi
sajak
Puisihidup
PuisiGayo
pusirindu
rindu
sajak bahagia
Sajak Gayo
Sajak Histori
sajak liar
sajak melupakan
sajak rindu
Sajak sejak langkah menjejak
sajak sesal
sajakbenci
sajakbingung
sajakgayo
Sajakhampa
sajakharapan
sajakkhawatir
sajakmimpi
sajaksenja
sajaksesal
SajakSinis
sarasagi
sisudenem
Tentang
"Nalar dan imajinasi yang dipengaruhi oleh kata-kata akan lebih menusuk jantung dari pada berdiam diri menatap luka. bahagia bila terlukiskan lewat alunan pena, jernih mengintip diksi yang bersembunyi dibalik meja. Dhksajak.blog hadir menemui titik tumpu mengajak luka menjadi canda, diam menjadi terbuka"
Dhksajak hanya seorang yang biasa mengarahkan kata-kata dijalur yang mungkin agak berbeda. karena kita memang terlahir tak sama, namun pikiran kita bisa menyatu dengan cengkraman nyata dan seksama.
0 komentar:
Post a Comment