Friday, April 5, 2019

Tenggelam

Ragu diantara yang kelam,
keliru diantara yang padam.
Kau merasuk keluar masuk,
aku tertunduk dan membungkuk
pada jemari yang kaku untuk memulai,
pada lidah yang segan menyebut rindu,
beginikah rasa yang hampir tak pernah terjamah pilu itu?.

Aku menjadikan rindu menjadi malam yang ku ajak bermimpi,
yang kadang hanya khayalan,
kadang juga kosong.
Mulai menyimak dan menyaring
pada senda gurau yang kau anggap hal miring
Ada senja yang ku ajak menyanyi,
lantunannya bangkitan selera untukku bersembunyi
dari hamparan tajam yang merampas jatah nyenyakku di malam hari.

Aku ingin bebas dari semua tujuan ini.
Sementara kau hanya duduk dengan beban yang kuanggap sama
dengan kegelisahan lainnya.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Tentang

"Nalar dan imajinasi yang dipengaruhi oleh kata-kata akan lebih menusuk jantung dari pada berdiam diri menatap luka. bahagia bila terlukiskan lewat alunan pena, jernih mengintip diksi yang bersembunyi dibalik meja. Dhksajak.blog hadir menemui titik tumpu mengajak luka menjadi canda, diam menjadi terbuka" Dhksajak hanya seorang yang biasa mengarahkan kata-kata dijalur yang mungkin agak berbeda. karena kita memang terlahir tak sama, namun pikiran kita bisa menyatu dengan cengkraman nyata dan seksama.