Tuesday, November 29, 2022

Lingkaran Palsu

Hancur ditelan ambisi tak berguna,
letih memerangi waktu tak menentu,
kekejaman itu tampak nyata didepan mata.
lingkaran pertemanan yang kian mahal harganya.

Harus punya lembaran lebih
agar bisa larut dalam diskusi.
Harus ada tanggungan agar 
terdengar pendapat yang tak seberapa itu.

Aku tercengang oleh usaha orang-orang itu,
mereka hanya diam tak berpikir,
namun kikir memalsukan keadaan,
seolah semua tampak mudah, dan diri ini terlihat tak berguna.

Keadaan begitu rumit karena dipersulit.
langkah yang harusnya lurus sekian centi, harus terhenti sekian mili.
tujuan yang harusnya bergerak sekian meter, harus terhenti sebelum memulai.

Kita lebih dari kata Teruji.
Jauh & hampa mulai terbiasa.
Dekapan itu mulai tak hangat,
hanya teringat ketika diriku menyadari bahwa
hasrat sudah lebih dulu kalah denga niat.



Share:

Friday, November 12, 2021

Suara Sekarat

Aku mulai terbiasa dengan segala bentuk terburuk dari keadaan,
hanya saja seperti belum siap menemani kekecewaan.
sadar akan semua berakhir dengan masing-masing beban
keterikatan menyajikan senja dipelupuk mata.

Begitu banyak terlihat ratap yang mengendap
hingga kadang oceh tak selalu sadar akan sabar.
suara-suara itu bergemuruh menghina telinga.
mengukur berat tanpa neraca.

Aku menyingkir untuk berpikir,
sampai kapan mental terpental menjalari nasip.
Sementara angkuh kian mengelilingi setiap sendi,
bagaimana aku akan bertahan.

sayup-sayup jengkel tak pernah terlambat hadir,
di sekitar teras gaduhnya emosi yang enggan untuk menyamping.
hina demi hina diterima,
aku hanya sebatas luka yang sembuh lalu di ukir menjadi lukisan sekarat.

Sirna....



- Isya Andika



Share:

Thursday, November 11, 2021

Ruang

"Ruang"

- Syarifah Fajar Wati


Rintik hujan kian deras
aku melamunkan wajahmu sesaat
aku bertanya kepada ruang yang kini sepi tak berpenghuni
bagaimana kau disana tanpaku?
kita memang pernah satu...
tapi kini kau pergi tanpa ada kata dan pesan terakhir
adakah kata maaf ataupun terimakasih?
tak ada.

Kini kita tak lagi bersua, 
yang ada hanya saling menunggu lembar surat akhir pisah

Aku melihat tiap sisi ruang yang pernah kita lalui
kini hanya kabut dan debu...
Tenanglah, aku sudah merelakanmu dengan dia
percayalah saat kau merindukanku, disitulah titik dimana aku sudah jauh darimu
tak lagi rindu dan tak lagi mengingatmu...

Kini aku berjalan tak lagi beriringan denganmu
tanpa kau disampingku aku baik baik saja
tanpa kau disampingku aku tenang
tanpa kau aku bisa melanjutkan hariku 

terimkasih sudah pernah memberiku ruang kasih
meski tak lama
mungkin dulu sangatlah berarti
tapi kini ruang ini sudah berkabut dan berdebu
tugasku menghilangkan kabut dan membersihkan debu
agar aku bisa membuka ruang baru untuk oranglain
yang kupastikan orang itu akan membawaku kedalam kebahagian dan menjadikan ku ratu di tiap ruang ini...





Share:

Sunday, April 4, 2021

LIRIK LAGU GAYO SAKDIAH - MASA

Masa…Ku Ingeti Lepas…

Woi Masa Ku Kenang

Masa Aku Kekucak Dele Paong Bercerak

Berpenter Gegasak, Galak Sabe Berdediang
Meron Eron Muniri ,Ketibung Waeh Bernyanyi
Tedoh Kuen Ku Kiri, Tingkah Lime Jejari

Ara Nawe Ku Tepi
Hek hek mari pecengan
Nengon Paong Gure Di
I Tabun Diri Ku Berawang

2x,,, Masa Lepas Si Gatin Oowen I Kenang

Kini Pantas Berseni Engingku Sayang
Masa Lepas Si Gatin Nowin I Kenang
Kini Pantas Berseni Engingku Sayang

#Intro#

Gere Osop Ari Mata Tiak Ni Lelayang Kare
Beruki Sesampe Tali E Berkelas Benang
Wo Kuyu Alus Eyup Ko Mi Lelayang Kuen Ku Kiri
So Emon Ijo Penampi Ku Onor Tereh Ko Tali

Lelayang Osop Ari Mata
Aku Pe Nyanya Mupetimang

Kedot Loding Uren I Toa
Benang Kaca Taer Ku Pempang

2x,,, Masa Lepas Si Gatin Nowin I Kenang
Kini Pantas Berseni Engingku Sayang

Masa Lepas Si Gatin Nowin Ikenang
Kini Pantas Berseni Engingku Sayang

 

Share:

lirik lagu gayo juer - Sakdiah

Murip Ni Ko Juer Rakan I Karat ....A....Aha,....Aha...Ahaa
Mulelingang Iyup Iyup Kuyu,,,,,
Ike Tengaha Dele Si Semayang
Besilo Nge Kurang,Sayang Mu Kin Aku

Renye Mi Ko Ulen Mucahya Tetang....A....Aha,....Aha...Ahaa
Orom Bintang,,Tepang Reroan Mu,,,
Ike Gelap Gere Ne Ku Nampin Terang
Ate Bimang Nge Mutamah Karu

 ---------------

O,,O,,O,Bunge Sana Kati Layu,,,
O,,,O,,,O,,Ate Sana Kati Karu,,,,
O,,,O,,,O,,Bunge Sana Kati Layu,,,
O,,,O,,,O,,Ate Sana Kati Karu,,,

#Intro#

Ke Tengah Ayu,,,Aku Ibujuk I Tatang,,A,,Aha,,A,,Aha,,
Bekas Kerut Ku,Enge I Anut Gelumang,,,
Kemudi Ni Perahu,Gere Ne Lepas Ku Timang
Burni Birah Panyang,Gerene Tertangkok Aku

Tengaha Mubacar Lagu Berjuang,,A,,Aha,,Aha,,A,,Aha
Ke Mu Perdu,,,Ko Lagu Mengkudu,,,,
Gere Mukunah Aku Mah Laoh Remenang
Asal Senang,,Rues Orom Tungku,,

 

Share:

Thursday, March 25, 2021

Budak bodoh

Seperti terjebak daLam sekap, 
kau sikap yang diam di depan, ngoceh dibelakang.
lembutmu adalah kepalsuan.
kau begitu terbudak.

Aura mengais pada lelah, 
merintis tak tentu arah.
sinting melinting, gaduh menyentuh, 
lurus tapi lumpuh.
langkahmu tak begitu pandai namun seolah lihai,
jiwamu adalah tempat berkumpulnya keluhan.

aku sudah membaca titik terendahmu.
aku juga sudah tahu ada rasa cemas yang sangat tak perlu disana.
kau seolah selalu membuatku menjengkali kejengkelan yang akan hadir,
keluhmu bukan sebuah takdir !

kau seolah bisa membagi kemampuan denganku.
kau ratakan nafas penuh keluh itu pada semua kesempatan 
hingga nampak semuanya serba sukar, padahal hanya sedikit sulit. 
kau merekayasa kepastian.

"Anjing, babi, kucing,,...." 
seolah semua bait-bait nama binatang ingin kulafal satu persatu.
bukan tanpa sebab, anggap saja itu makian kecil yang hadir dari otak belakangku, bukan dari hatiku.

Pusing. 
aku seolah ikut pusing saat kau bicara dengan lantang "Pusing".
aku muak dengan ocehan tak jelas itu.

kau sepertinya kehabisan energi untuk berpikir. aku tahu kau boros menggunakannya. bahkan hal yang tak perlu kau pikirkan menjadi bebanmu.
muak, aku sangat muak.







Share:

Sunday, October 18, 2020

"Indahnya Merayakan Cinta"

Denyut demi denyut kunikmati.
Merasa luas mata memandang, lega ikrar baru saja lewati tenggorokan.
Aku akui, gugup. 

Seperti ada yang berbisik, " selamat datang pengantin baru".

Betapa tidak senangnya hati 
seraya bersyukur dipersatukan dengan orang yang kita cintai.
alhamdulillah.
sepertinya kegelisahan itu segera berpindah tempat.

Sekarang kau istriku, ya istriku. 

kau separuh senja yang tiap kali hadir
lalu membuatku merenung tentang keindahan.

"Entah apa yang membuatku berani" selain yakin dan penuh khidmat 
tanganku menggenggam tangan penghulu serta mengucapkan akad. 

Bayangmu sepertinya datang lebih awal dari pada jiwamu,
benakku memang ingin bersamamu saat Qalam terdengar " Saya nikahkan anakku" itu.
terjawab sudah " Saya terima nikahnya"...............

hmmmmmm.

Kita kini berada dalam renungan yang sama.
perahu yang sama, dan sendu-sendu yang kuharap juga akan sama.

"indanhya merayakan cinta"









Isya Andika & Desisyah Fitri.
25 Agustus 2020



Share:

Popular Posts

Tentang

"Nalar dan imajinasi yang dipengaruhi oleh kata-kata akan lebih menusuk jantung dari pada berdiam diri menatap luka. bahagia bila terlukiskan lewat alunan pena, jernih mengintip diksi yang bersembunyi dibalik meja. Dhksajak.blog hadir menemui titik tumpu mengajak luka menjadi canda, diam menjadi terbuka" Dhksajak hanya seorang yang biasa mengarahkan kata-kata dijalur yang mungkin agak berbeda. karena kita memang terlahir tak sama, namun pikiran kita bisa menyatu dengan cengkraman nyata dan seksama.